Kamis, 29 September 2016

Pertanyaan ta'aruf

Udah lama banget gak buka - buka kabar berita di blog sendiri. Mumpung lagi me time, mengisi waktu dengan menulis blog dan baca - baca blog. ketemu deh tulisan lama ini. Pengalaman dulu ta'aruf sama ayahnya anak - anak. Saat ta'aruf, ada 2 pertanyaan yang diingat.

1. Kenapa masih kecil udah mau nikah aja ?
2. Klo Nadiya ngambek diapain , mi ?

Sekarang masing - masing udah tahu jawabannya. dan kenapa pertanyaan itu dilontarkan. Duluketika memutuskan untuk menikah, usia ku 'masih' belia menurut beberapa orang. 20 tahun. Mereka gak tahu aja, aku berdoa minta dicarikan jodoh sama Allah itu semenjak usia 17 tahun dan merasa gak mungkin di dua minggu terakhir sebelum ta'aruf. hihi
dan memang kata - kata 'masih kecil' ini mulai aku rasakan ketika awal pernikahan. Rentang usia yang cukup jauh dengan suami, menurutku, membuat beberapa masalah dan pemakluman disana sini. Apalagi saat hamil pertama, terasa tiap hari isinya ngedumel, marah, nangis dll dkk deh. Tapi suami memahami itu dengan pemakluman lagi. maklum, masih kecil. Duh, pak suami sabar banget siihh.
dan pertanyaan kedua. Kalo ngambek, diapain ? Ini sebetulnya gak usah ditanya. Abang -panggilan sayang untuk suami sebelum punya anak- paling tahu jawabannya. Abang selalu menyiapkan pundaknya, dadanya dan telinganya setiap 'adek'nya ngambek.
Hanya syukur yang bisa bunda ucapkan. Memiliki suami se romantis ayah, memiliki suami se mengerti ayah, se super ayah. dan seeegala gala galanyaah. muaahh

0 komentar:

Posting Komentar