Minggu, 11 Desember 2011

Surat Cinta Ayah

Teruntuk Yang Tersayang,ayahku hebat.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ayah a/bahasa cinta yg kosakatanya berbeda
Ayah a/mata air cinta yg narasi kemasannya brbeda
Ayah pny cara sendiri dlm mencintai kita..
Luv u ayah ^^
Deraian airmata menggenang saat ku sama sekali belum menuliskan ungkapan – ungkapan hati di kertas ini. Dengan surat ini,ku lampirkan pula dvd mengenai sosok ayah yg kuharap tdk akan sama ceritanya dengan ayahku nanti. Tapi ini dapat dijadikan sebuah perenungan bahwa ayah juga mempunyai perasaan seperti ummi. Yang peduli pada anak –anaknya. Menginginkan kesuksesan yang lebih dari masing – masing anaknya. Menjadi tempat berbagi keluh kesah saat sosok ibu sudah tiada. Sebagai teman bermain kala sedih dan teman belajar kala UN. *loh.
Sosok yg sangat merindukan kami saat kami di pesantren. Tapi pernahkah saat datang menjenguk ayah berkata “nak,ayah kangen kamu”. Tidak. Karena bukan cara kau mendidik kedisiplinan kami dengan memanjakan kami begitu.
Maaf ayah,saat keberadaan kami hanyalah menjadi sebuah beban berat berat bagimu. Saat kemandirian itu belum juga muncul dalam pribadi – pribadi kami. Tapi kami tahu,itulah harapan ayah. Mendidik anaknya agar menjadi pribadi tangguh yang lebih sukses darimu. Iya ayah,kami yakin kami bisa. Tapi apa hanya dengan keyakinan tanpa action akan berbuah manis..
Selalu kami kirim doa untukmu,ayah. Doa agar kau benar – benar dikuatkan menghadapi kerasnya hidup. Karena ma’isyah seorang pengusaha itu tidak jelas,selalu pasang surut. Tapi kami harap doa kami dapat membantu meringankan bebanmu,ayah. Semoga para malaikat ikut mengamini doa kami dan segera Allah mengabulkannya.
Maaf ayah,kami belum bisa menjadi hafidz hafidzoh penghafal qur’an seperti yang kau harapkan. Yang nantinya akan dapat memberikan mahkota terindah bagi ayah dan ummi di syurga. Tapi membulatkan azzam ini agar ayat2Nya melekat di hati.
Namun yakinlah,kami tetap memiliki tekad yang kuat untuk menggapai cita – cita kami. Untuk meneruskan kesuksesanmu,untuk mewujudkan harapan – harapanmu,untuk menjadi anak – anak kebangganmu. Terus bimbing kami,ayah. Terus nasihati kami,terus motivasi kami. Karena kau adalah teladan kehidupan kami.
Allahu Rabbi,jagalah raja kehidupanku ini. Sampaikan salam rindu terhangat bagi wali kehidupanku.
Uhibbuka fillah,ayah.. :-*

Wassalamu ‘alaikum
Salah satu jundi mu,


Nadiya qonita


0 komentar:

Posting Komentar