Minggu, 04 Maret 2012

Serial anak mamak



“Jangan pernah takut atas hal yang kasat mata, jangan pernah takut pada sesuatu yang tidak sejati. Melainkan takutlah berbuat jahat, mengambil hak orang lain. Takutlah menganiaya, berbohong, mencuri, dan merendahkan harga diri..”

“Jangan pernah bersedih ketika orang-orang menilai hidup kita rendah. Jangan pernah bersedih karena sejatinya kemuliaan tidak pernah tertukar. Boleh jadi orang-orang yang menghina itulah yang lebih hina. Sebaliknya, orang-orang yang dihinalah yang lebih mulia. Kalian tidak harus selalu membalas penghinaan dengan penghinaan, bukan? Bahkan, cara terbaik menanggapi olok-olok adalah dengan biasa-biasa saja. Tidak perlu marah. Tidak perlu membalas.”

“Jangan pernah membenci Mamak kau, Eliana. Karena kalau kau tahu sedikit saja apa yang telah seorang ibu lakukan untukmu, maka yang kau tahu itu sejatinya bahkan belum sepersepuluh dari pengorbanan, rasa cinta, serta rasa sayangnya kepada kalian,”

“Ada suatu masa-masa, ada suatu musim di antara musim-musim, saat ketika alam memberikan perlawanan sendiri. Saat ketika hutan, sungai, lembah, membalas sendiri para perusaknya..”

Demikian beberapa kutipan dialog ‘bermakna’ dari isi novel tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar