Mengalun indah kisah kita pagi ini kawan. Sesi Khotirot plus qodhoya sukses membuat lingkaran ini penuh sesak karena
tangisan.
Duhai Allah swt. Syukur kami padaMu
melebihi luasnya samudra lautan yang Kau bentangkan pun kiranya tak cukup tuk
lukiskan tanda syukur kami hari ini.
Pagi ini kita bercerita tentang mereka. Sepasang bidadari kunci
syurga.
Indahnya kata yang terurai lembut dari
lisannya saat berucap “Tetap istiqomah di jalan dakwah ya nak. Ummi dan abi
selalu mengiringimu. Allah swt pun selalu bersamamu, itu janjiNya”
Indahnya perbuatan kala mendongeng dan
berpantun adalah nasihat terbaik yang biasa dilakukan disela pertemuan rutin.
Di kala mereka berujar bahwa sebetulnya
kitalah murobbi2 mereka. Kita yang mengajarkan bagaimana sulitnya mengais rizki
demi makan hari ini. Sulitnya beribadah kala harus menyambi dengan
meninabobokan kita.
Duhai sepasang bidadari. Lihat disini
mujahidah mujahidah mu sedang berjuang menegakkan kalimah dakwah La ilaha
illaallah lewat washilah harokah yang sangat kami cintai.
Tekanan demi tekanan yang kami terjemahkan
sebagai bahasa rindu kalian akan futuh nya dakwah ini.
Desakan demi desakan, permintaan yang
bertubi2 amanah yang melelahkan sudah kami anggap sebagai anak tangga yang kami
tapaki tuk pertemuan kami denganNya.
Duhai Rabbi. Jagalah hati2 kami. Kami masih
terus berdoa tuk keindahan hari esok.
Selalu kuserahkan padaMu lagi mau dilempar
kemana diri ini nantinya.
UMMI, ABI.
UHIBBUKUMA FILLAH.
#CatatanPewarisDakwah
0 komentar:
Posting Komentar