Rabu, 17 Oktober 2012

Menuju Nikah


waaww.. Udah lama aku ninggalin blog ini yah. 
sekarang aku mau cerita tentang judul tulisan diatas. Vulgar abis yah. hahaha *ketawa dikit boleh dong 
judul diatas aku ambil dari akun twitter salah satu akun yang aku follow. akun salah satu ikhwan yang dibikin karena dia ingin menikah. Pas hari pertama bikin akun ini beliau belum terbersit ingin menikah dengan akhwat mana. Pas hari ke-6 baru ada tawaran akhwat yang mau taaruf dengan dia. Waaww. boleh dong koprol sambil bilang waw gitu. eh tapi tenang, aku bukan akhwat yang bertemu dengan dia di 6 hari awal akun ini dibuat kok. heheu 
Jujur aku terinspirasi banget sm akun ini. Boleh cerita dikit ya, boleh doong.. 
Sejak kepulanganku ke jakarta *maksudnya setelah lama ngendon di semarang dakwah nyambi kuliah. hehe
sekitar bulan juli awal gitu. Aku dinasehatin abi di rumah, ngobrol2 sama ummi, ngelayanin adek2 di rumah. Dan ada satu yang harus aku bawahi. Tiap ngobrol, dinasehatin atau lagi main sm adek2 pasti mereka bilang, "Kakak nikah dong" 
wahaha. Aku cuma bisa ketawa aja. ketawa ya, tapi mringis dalam hati . Masalahnya banyak. tapi yang paling bikin bingung adalah nikah sama siapa ? Masalah kedua, aku ini akhwat. Dimana yang katanya akhwat itu kerjaannya ya menunggu ikhwan yang sedang berpuasa disudut ruang dan waktu yang nun jauh di lauh mahfudz. 
Nah, dengan itu aku berpikir bahwa sesungguhnya hanya Allah yang tahu bagaimana takdir seseorang. Jadi di momen yang menurutku sangat tepat, yaitu bulan ramadhan penuh berkah. Dimana semua pahala dikalilipatkan. Aku berdoa dan berharap dengan sangat. Tapi aku ingat di masjid raya sector 9 bintaro,jaksel tempat aku biasa itikaf sepuluh malam terakhir tahun lalu akupun panjatkan doa yang sama. Tapi dengan menyebut nama si dia *ups
Allah, jika memang dia jodohku maka dekatkanlah. Mudahkanlah urusan kami, indahkanlah akhlak kami sehingga tercermin dalam pengambilan keputusan kami yang tidak pernah plin plan dalam melangkah. Amin.
Ternyata apa kawan2 ? sampai sekarang aku malah ditinggal oleh dia. Hikss
Tapi Alhamdulillah, karena abi bilang setelah si beliau ke rumah, “Kalo memang dia yang terbaik, pasti Allah tenangkan hati kakak. Kakak ga akan ragu2 tuk menerima pinangannya.” So swit ya abi, ternyata kata2 abi benar. Allah ga akan pernah salah memberikan yang terbaik untuk hambaNya.
Oh ya, balik lagi ke topic. Akun Menuju Nikah ini menginspirasiku lewat lifeplan si akhwat yang tertulis bahwa dia akan didatangi seorang ikhwan yang akan mengkhitbahnya. Eh ternyata si ikhwan datang 5hari sebelum dia jadwalkan. Subhanallah yah, aku merinding bacanya.
Dan aku pun begitu kawan2, 10hari sebelum ramadhan aku terus berdoa bahwa aku inginkan adanya ikhwan yang datang ke abi tuk berniat meminangku pada bulan oktober 2012. Inginnya sih pas tangal 24 NOVEMBER 2012 sudah sah jadi istrinya.
Tapi kukira semua itu kepedean banget. Aku sempet drop dan katakan NAY KEPEDEANNN !!!
Tapi aku ingat selalu. Allah itu menurut prasangka hambaNya. Aku yakin Allah t pernah salah pilih. Allah tunjukkan jalanku untuk berdoa begini agar benar adanya aku inginkan suami dari jalan yang sebenar-benarnya.

Mau tahu lafal doa yang kupanjatkan ? kira2 bunyinya begini
“Allahumma Allah. Tuhan Rabb semesta alam. Yang tidak akan pernah salah dalam menetapkan, Tuhan yang maha mendengar keluhkesah hambaNya. Rabbi, sungguh aku ingin menikah. Ingin segera hilangkan angan2 burukku tentang aku dan si dia yang masih kau pegang namanya, tentang si dia yang kan  temani perjalanan kehidupanku. Tentang si dia yang nanti kan menjadi imam kehidupanku. Duhai Rabbi, aku ingin menikah. Pertemukanku dengan dia seorang ikhwan yang sholih, yang sekufu denganku, sama washilah menujuMu yakni jalan tarbiyah, hafal qur’an, rajin berdakwah dan cerdas financial. Hanya padaMu kuberserah, pertemukan kami di waktu yang tepat dengan pasangan yang tepat menurutMu, duhai rabbi. Gerakkanlah ia menuju orangtuaku, lewat murobbinya melalui murobbiku, atau kawan ummi abi ku atau lewat kawan2nya. Permudahlah jalan kami,Rabbi. Kami inginkan ketenangan meliputi batin2 kami. Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrata aini waj’alna lil muttaqina imama. Amiin”

Panjang ya ? lumayanlah tiap lafalkan doa ini pasti disamping2ku udah ga ada orang, alias udah pada lipat mukena semuanya. Tapi sungguh aku inginkan ini demi kemashlahatan keluarga ku, wabil khusus diriku dan dirinya yang inginkan ketenangan batin karena sdh gak galau lagi. Kata anak muda begitu.
Semua kembali kuserahkan pada Allah. Tak ada yang mustahil. Aku yakin.semoga buku2 yang aku baca seperti Ya Allah ini lah proposal nikahku, fiqh keluarga, etika jama’ah, menjadi keluarga sakinah mawadah wa rahmah benar2 menjadi bekal yang akan menjadikan niat ini sempurna. Amin ya Rabb


                                                          Semarang, 18 oktober 2012


2 komentar:

  1. Kenapa ya, kalo ngomongin nikah itu, dibilang tabu atau seringnya malah pada ketawa? Seolah nikah itu main2. Padahal kan harusnya itu dibahas sama seriusnya dengan bahasan tentang shalat, puasa, dan ibadah2 lainnya.

    24 November? WAW, itu kan pas semnas KAMMI Teknik =,=

    Btw... Nay udah siap, ya? :)

    BalasHapus
  2. biar ga tegang2 amat, ukh. jd ada ketawa2 dikit getoo..
    iya nih pas semnas gizi juga.
    lha itu pertanyaan baguss.. Aku jawab Allahu a'lam minni :)

    BalasHapus