Selasa, 05 Agustus 2014

Caramu Mengajariku




Malam ini, akhirnya kau buka suara. Tentang keegoisanku atas emosi ku. Tentang perasaanmu yang aku tidak pernah mengerti atau tidak mau mengerti. Kau dengan caramu mengajariku, sungguh indah suamiku. Lelah akibat pekerjaan yang penuh setelah seharian membuat kau mengerti akan aku yang mungkin juga lelah akibat pekerjaan dan kandunganku yang terus membesar di usianya yang memasuki 8bulan.
Kau, yang mulai mengerti bagaimana caranya mengajariku. Pelan, tapi langsung menyampaikan walau pada akhirnya tangisan tak bisa lagi terbendung. Tapi kesabaranmu dalam mengajariku selalu membuat aku belajar untuk terus menyayangimu dengan cara yang kau inginkan.

Kau, dengan caramu mengajariku. Ditengah kepenatan atas pekerjaan yang tak kunjung habis. Kau peluk mesra tubuh ini, kau bisikkan kata cinta diakhir cerita dan itu yang buatku makin merindu jika sehari tidak bertatap muka denganmu jika sehari tidak kau peluk tubuhku.
Sayangku, tolong terus bimbing aku.

Mereka bilang usiaku terlampau sangat muda saat menikah denganmu. Tapi kau yakin, perlahan aku bisa menjadi orang dewasa yang mengerti bagaimana menjalani kehidupan semestinya. Dengan caramu yang lembut dan penuh perhatian, kau yakin bisa meredam keegoisanku. Dan kau tahu, semua butuh proses. Kesabaranmu pun selalu menjadi hal terdepan dalam menghadapi tindak burukku.

Sayangku, terus cintaiku dengan caramu.
Love You
Di 345 hari kebersamaan kita

0 komentar:

Posting Komentar